SELAMAT DATANG DI BLOG GALA BAHASA SMA NEGERI 1 NGABANG

Jumat, 09 November 2012

Ada Apa dengan Kelampai????

ADA APA DENGAN KELAMPAI???

(Artikel)




Berawal dari pengalaman orang tua di (Serambai, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau) pedalaman Kalimantan Barat yang mengumpan bubu dan lutaunya (sejenis alat/perangkap untuk menangkap ikan) dengan biji kelampai, muncullah ide bahwa biji kelampai bisa dijadikan pakan ikan. Masih dari Serambai, seorang pemburu yang suka mengintai babi hutan (celeng) di bawah pohon kelampai, memunculkan ide bahwa biji kelampai dapat dijadikan pakan babi. Dan sekali lagi dari Serambai, sisa biji kelampai dalam piring seorang anak yang makan biji kelampai yang sudah direbus atau disalai, berkerumun semut untuk memakan sisa biji kelampai itu. Pengalaman itu memuncul hipotesis bahwa dalam biji kelampai terdapat glukosa. Di kalangan masyarakat Dayak di Kabupaten Landak, biji kelampai (kalampe) dijadikan pakatikng (biji kelampai yang diferrmentasikan untuk dijadikan lauk pada waktu makan).
Salam dari penulis

Kamis, 01 November 2012

Kata Penghubung (Konjungsi)

Kata Penghubung (Konjungsi)

A. Pengertian Kata Penghubung

Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk., 2003: 296). Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti, 2007: 102).

B. Jenis-jenis Kata Penghubung

Dilihat dari fungsinya dapat dibedakan dua macam kata penghubung sebagai berikut:
Salam dari penulis