ADA APA DENGAN KELAMPAI???
(Artikel)
Berawal dari pengalaman orang tua di (Serambai, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau) pedalaman Kalimantan Barat yang mengumpan bubu dan lutaunya (sejenis alat/perangkap untuk menangkap ikan) dengan biji kelampai, muncullah ide bahwa biji kelampai bisa dijadikan pakan ikan. Masih dari Serambai, seorang pemburu yang suka mengintai babi hutan (celeng) di bawah pohon kelampai, memunculkan ide bahwa biji kelampai dapat dijadikan pakan babi. Dan sekali lagi dari Serambai, sisa biji kelampai dalam piring seorang anak yang makan biji kelampai yang sudah direbus atau disalai, berkerumun semut untuk memakan sisa biji kelampai itu. Pengalaman itu memuncul hipotesis bahwa dalam biji kelampai terdapat glukosa. Di kalangan masyarakat Dayak di Kabupaten Landak, biji kelampai (kalampe) dijadikan pakatikng (biji kelampai yang diferrmentasikan untuk dijadikan lauk pada waktu makan).