SELAMAT DATANG DI BLOG GALA BAHASA SMA NEGERI 1 NGABANG

Kamis, 01 November 2012

Kata Penghubung (Konjungsi)

Kata Penghubung (Konjungsi)

A. Pengertian Kata Penghubung

Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk., 2003: 296). Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti, 2007: 102).

B. Jenis-jenis Kata Penghubung

Dilihat dari fungsinya dapat dibedakan dua macam kata penghubung sebagai berikut:

1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang:

a. menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.
b. menggabungkan memilih, yaitu atau.
c. menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.
d. menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.
e. menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan.
f. menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.
g. menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.
h. menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.
i. menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.

2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang menggabungkan:

a. menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.
b. menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.
c. menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya.
d. menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.
e. menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.
f. menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.
g. menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai.
h. menyatakan tempat, yaitu tempat.

3. Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

a. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98).

Contoh: penanda
(1) hubungan penambahan : dan
(2) penanda hubungan pendampingan : serta
      penanda hubungan pemilihan : atau  
(3) penanda hubungan perlawanan : tetapi
(4) penanda hubungan perlawanan : melainkan
      penanda hubungan pertentangan : padahal  
(5) penanda hubungan pertentangan : sedangkan

Konjungsi koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata.

Seperti contoh berikut:
(a) Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
(b) Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?
(c) Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
(d) Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
(e) Ibu sedang mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.

b. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100).

Konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:

(1) Konjungsi subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
(2) Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
(3) Konjungsi subordinatif pengandaian:andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
(4) Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
(5) Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
(6) Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.
(7) Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
(8) Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
(9) Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
(10) Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.
(11) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
(12) Konjungsi suboerdinatif atributif: yang
(13) Konjungsi subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada)

Salam dari penulis

0 komentar :

Posting Komentar